Senin, 28 Agustus 2017

TAK ADA YANG ANGKAT TANGAN!!!

(Kisah nyata anak Gaza)

By Ka Wawan Herman Husdiawan

Ini kisah nyata tentang anak anak TK (Taman Kanak Kanak) di Gaza, Palestina. Cerita ini dituturkan oleh Ka Bambang Bimo Suryono salah seorang pencerita muslim terbaik juga guru saya yang pernah ke jalur Gaza beberapa waktu lalu. 

Begini kisahnya, suatu hari Ka Bimo mendatangi TK di jalur gaza untuk menyalurkan bantuan dari Indonesia. Sekolah yang didatangi bernama TK Annajmul Quran ( TK Bintang Quran). Sekolah ini terdiri dari 7 orang guru yang kesemuanya hafal Quran. Murid mereka berjumlah 163 orang anak yang merupakan anak yatim piatu korban perang.

Saat didatangi dan dibawakan bantuan tak satupun dari 163 anak korban perang yang menengadahkan tangan untuk meminta (mengemis), "Saya minta, saya minta roti!" Kalimat seperti ini sama sekali tidak ada. Mungkin tidak ada kamus meminta bagi anak anak palestina. Padahal mereka sangat layak diberi, betul?

Lalu saat Ka Bimo hendak bercerita pada anak TK disana. Beliau mengawali dengan memberikan beberapa pertanyaan, 

"Siapa diantara kalian yang ingin jadi dokter?" Tanya Ka Bimo 

Ada tiga anak perempuan yang malu malu mengangkat tangan ingin jadi dokter.

"Siapa yang ingin jadi pemain sepak bola?" Tanya Ka Bimo lagi. 

Riuuuuuh 6 - 7 anak anak laki laki ankgat tangan. 

"Saya, saya, saya" Teriak mereka semangat. 

Ketika ditanya keinginan menjadi penyanyi, juga jadi presiden tak satupun angkat tangan. Awalnya Ka Bimo sempat berprasangka buruk bahwa anak palestina sudah tidak berani bemimpi.

Lalu pertanyaan terakhir, ini paling menarik dan banyak hikmahnya untuk kita.

"Siapa yang ingin syahid fisabilillah?" Tanya Ka bimo dengan penuh semangat. 

Mungkin anda mengira akan banyak anak anak TK yang rata rata sudah hafal Quran itu angkat tangan, betul? 

Tapi nyatanya tidak ada satupun diantara mereka yang angkat tangan, tidak ada! 

Anak anak soleh, dan soleha para penjaga Al Aqsa itu tidak sekedar angkat tangan tapi mereka semua kompak, tanpa aba aba, tanpa komando, mereka semua tanpa terkecuali spontan berdiri sambil kepalkan tangan dan berseru, 

"Aku mau syahid, aku mau syahid, aku mau syahid ๐Ÿ˜ญ" 

Jawaban itu diteriakkan lantang dengan penuh keyakinan, 

"Aku mau syahid menyusul ayahku di syurga, aku mau syahid seperti pamanku, aku mau syahid seperti kakakku ๐Ÿ˜ญ" 

Kata kata itu diteriakkan keras dan tanpa ragu dari lisan penghafal Quran yang masih alfa tanpa dosa. Seketika Ka Bimo mundur, tak tahan tangisan beliau pun pecah, dadanya guncang karena mendengar dan menyaksikan cita cita tertinggi mereka yaitu syahid fisabilillah. Bukankah ini impian tertinggi seorang mukmin? Dan itu diteriakkan oleh anak tak berdosa dengan mata merah menyala tanda keberanian yang luarbiasa.

Tidak selesai sampai disitu, Ka Bimo bertanya lagi, 

"Siapa yang ingin syahid lebih dahulu?" Kali ini jawaban mereka lebij dahsyat lagi

"Saya saya saya!" Teriak mereka sambil kepalkan tangan bahkan anak anak yang tadinya hanya berdiri kini naik ke kursi agar lebih terlihat oleh penanya bahwa impian tertinggi mereka adalah syahid fisabilillah lebih awal. ๐Ÿ˜ญ

Siapa yang tidak merinding, berguncang dan menangis menyaksikan peristiwa yang mungkin tidak terjadi di tempat lain selain di bumi Allah Palestina.

Ayah bunda, bagaimana menurut anda kejadian ini?

Pertanyaannya kira kira bagaimana cara mereka dididik? Apa yang dilakukan orangtua mereka? Sehingga masih TK saja sudah sedemikian indah cita citanya. Mati syahid itu kalau benar niat dan caranya pasti garansi syurga,anak palestina paham ini. Sejatinya semua yang mengaku beriman pada Allah cita citanya adalah syahid fisabilillah.

Sekali lagi kira kira apa yang dilakukan orangtua palestina dalam mendidik anaknya? 

Entahlah, satu hal yang saya tahu ini saya dengar dari seorang ayeikh asal palestina saat kunjungannya ke NTB. Beliau mengatakan ada dua ruh utama bagaimana anak Palestina dididik orangtuanya:

1. Al Quran 

Sejak 0 tahun sudah didengarkan Al Quran, diajarkan Al Quran dan didik dengan Al Quran.

2. Kisah Kisah 

Anak anak disana dikisahkan cerita dari Al Quran, dikisahkan cerita para nabi, sahabat dan orang orang soleh terdahulu. Ini sangat merasuk dijiwanya.

Ujar salah seorang syeikh palestina. Sudah kah kita sungguh sungguh melakukan dua hal diatas?

Ahhhh membayangkan semua anak anak Taman Kanak Kanak tanpa dikomandoi bercita cita mati syahid demi agamanya itu sungguh sangat istimewa.

Semoga buah hati kita kelak memiliki ruh Al Quran, dan menjadi pejuang Al Quran seperti anak anak palestina. Aamiin.

Selengkapnya...

Tulisan, Prof. Dr. Bj. Habibie. Kismadi

Ada yang memiliki ke cukupan harta dan benda, tapi dia di beri sakit yang parah,
.
Ada yang memiliki istri yg cantik, tapi dia di beri rumah tangga yg setiap hari cek-cok,
.
Ada yang suami - istri keluarganya lengkap di beri anak yg lucu2 dan sehat, tapi kelurganya, ayah-ibu, adik-kakaknya berantakan,
.
Ada yang memiliki pasangan penyabar dan penyayang, tapi dia masih merindukan momongan,
.
Ada yg memiliki suami tampan dan karier yg mapan, Tp dia juga sering merasakan perangai suaminya yg kasar dan kurang perhatian,
.
Ada yang memiliki semunya hampir sempurna, tapi dia tidak mendapat kesolehan dan merasakan manis nya ibadah,
.
Maka yakinlah bahwa setiap orang yang memiliki kelebihan pasti ia juga memiliki kekurangan,
.
Tidak ada yang sempurna..

.Belum tentu semua yang terlihat indah serta manis di luarnya, seperti itu juga di dalamnya,
.
Andai saja kita dpt mengetahuinya, pasti kita akan banyak bersyukur kepada Allah yang telah menjadikan diri kita seperti ini tanpa melirik dan mengharapkan kehidupan orang lain yang kita idam-idamkan.
.
Boleh jadi ketika kita mengetahui keadaan yang sebenarnya, kita akan berdoa kepada Allah agar jangan di beri ujian yang sama seperti diri dia.
.
Jadi sekali lagi tidak perlu iri dengan kehidupan orang lain, karena apa yang sekarang kita jalani itu adalah rezeki yang terbaik dan ternikmat yang Allah anugerahkan kepada kita,
.
Banyak hal yg baik dalam diri setiap manusia, namun kadang kita lupa mensyukuri nikmat itu,
.
Maka banyaklah bersyukur atas keadaan mu yg sekarang ini, Karena jika Allah menghendaki maka semua jg akan berubah.
.
Semoga Allah senantiasa menolong kita untuk bisa menjadi hamba-hambaNya yang banyak bersyukur. aamiin.

Selengkapnya...

Rabu, 23 Agustus 2017

Rizki-ku ada di langit, bukan di tempat kerja.!

⁠⁠⁠Belajar Tawakal Kepada Putri 10 Tahun ...

Hatim Al Ashom rahimahullah, Ulama besar muslimin, teladan kesederhanaan dan tawakal.

Hatim rahimahullah, suatu hari berkata kepada istri dan 9 putrinya bahwa ia akan pergi untuk menuntut ilmu. 

Istri dan putri-putrinya keberatan. Karena siapa yang akan memberi mereka makan.

Salah satu dari putri-putri itu berusia 10 tahun dan hapal Al Quran. 

Dia menenangkan semua: "Biarkan beliau pergi. Beliau menyerahkan kita kepada Dzat Yang Maha Hidup, Maha Memberi rizki dan Tidak Pernah mati!"

Hatim pun pergi
Hari itu berlalu, malam datang menjelang ...

Mereka mulai lapar. Tapi tidak ada makanan. Semua mulai memandang protes kepada putri 10 tahun yang telah mendorong kepergian Ayah mereka.

Putri hapal Al Quran itu kembali meyakinkan mereka: "Beliau menyerahkan kita kepada Dzat Yang Maha Hidup, Maha Memberi rizki dan Tidak Pernah mati!"

Dalam suasana seperti itu, pintu rumah mereka diketuk. Pintu dibuka. Terlihat para penunggang kuda. 
Mereka bertanya: 
"Adakah air di rumah kalian?"

Penghuni rumah menjawab: 
"Ya, kami memang tidak punya apa-apa kecuali air".

Air dihidangkan. Menghilangkan dahaga mereka. 

Pemimpin penunggang kuda itu pun bertanya: 
"Rumah siapa ini?"

Penghuni rumah menjawab: "Hatim al Ashom". 

Penunggang kuda terkejut: "Hatim, ulama besar muslimin.."

Penunggang kuda itu mengeluarkan sebuah kantong berisi uang dan dilemparkan ke dalam rumah dan berkata kepada para pengikutnya: 
"Siapa yang mencintai saya, lakukan seperti yang saya lakukan.."

Para penunggang kuda lainnya pun melemparkan kantong-kantong mereka yang berisi uang. Sampai pintu rumah sulit ditutup, karena banyaknya kantong-kantong uang. 
Mereka kemudian pergi.

Tahukah antum, siapa pemimpin penunggang kuda itu...?

Ternyata Abu Ja'far Al Manshur, Amirul Mukminin.

Kini giliran putri 10 tahun yang telah hapal Al Quran itu memandangi ibu dan saudari-saudarinya. Dia memberikan PELAJARAN AQIDAH yang sangat mahal sambil menangis, dia berkata:

" JIKA SATU PANDANGAN MAKHLUK BISA MENCUKUPI KITA, MAKA BAGAIMANA JIKA YANG MEMANDANG KITA ADALAH AL KHOLIQ ..!! "

*
Terimakasih Nak, kau telah menyengat kami yang dominasi kegelisahannya hanya urusan dunia.

Hingga lupa ada Al Hayyu Ar Rozzaq ...

Hingga lupa jaminan- Nya: 
"dan di LANGIT lah RIZKI kalian ..."

Bukan di pekerjaan ...
bukan di bank ... 
bukan di kebun ... 
bukan di toko ... 
tapi ...
DI LANGIT !!

Hingga kami lupa tugas besar akhirat,

ุงู„ู„ู‡ู… ู„ุง ุชุฌุนู„ ุงู„ุฏู†ูŠุง ุฃูƒุจุฑ ู‡ู…ู†ุง

"Duhai Allah, jangan Kau jadikan dunia sebagai kegundahan terbesar kami ..."

✒ ุงู„ูَู‚ูŠْุฑ ุฅู„َู‰ٰ ุนููˆ ุฑَุจِّู‡

Barakallฤhu fiykum 

๐Ÿ“  Ustadz ZAENAL ABIDIN bin SYAMSUDDIN, Lc
Selengkapnya...

Kisah Maulid di Libanon

2017] Susamto: ⁠⁠⁠* ๐ŸŒŽ Merinding bacanya * 
Di manakah engkau Hai MUHAMMAD yang mengaku sebagai Nabi?
Assalaamu'alaikum wr.wb

KISAH NYATA SEORANG ANAK NASRANI YANG TERTEMBAK SAAT PERINGATAN MAULID NABI

Pada saat itu, di Libanon Selatan, kebiasaan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, mereka rayakan secara turun temurun dan selalu dimeriahkan dengan menembakkan senjata api ke atas untuk menunjukkan kegembiraan.

Ketika itu seorang anak Nasrani Dari keluarga Ghatas yang terkenal terlihat asyik menonton meriahnya peringatan Itu.

Tanpa disadari, sebuah peluru nyasar menembus kepalanya.

Anak itu pun jatuh tersungkur bersimbah darah dan seketika itu juga ibunya berteriak histeris.

Maka dengan segera anaknya dilarikan ke RS. GHASAN HAMUD.

Tetapi RSGH angkat tangan karena tidak mampu menangani pendarahan yg begitu hebat.

Lantas anak itu dirujuk ke RS. AMERIKA yang memiliki banyak dokter ahli dan spesialis.

Tapi begitu melihat kondisi anak itu mereka juga angkat tangan.

Karena panik penuh kecewa, ibu sang anak berteriak dengan kerasnya sambil berseru:

"Di manakah engkau Hai MUHAMMAD yang mengaku sebagai Nabi?

"Lihatlah apa yang dilakukan umatmu kepada anakku karena merayakan hari kelahiranmu"

Pada saat itu dokter kepala yang memimpin perawatan keluar ruangan menemui sang ibu dan memintanya agar melihat anaknya untuk yang terakhir kali.

Ibu nasrani itu dengan lemas dan dipapah masuk ke ruangan, diikuti dengan keluarnya para dokter.

Namun Keajaiban terjadi...

Ketika sang ibu sudah di dalam ruangan, ternyata dia melihat anaknya sedang duduk di tepi tempat tidur sambil berteriak:

"Tutup semua pintu dan jendela nya ibu!! Dia jangan diperbolehkan keluar!!

Antara percaya dan tidak Si ibu mendekati anaknya untuk memastikan kondisi anaknya.
Sungguh sesuatu yang tidak masuk akal.

Kondisi anaknya begitu sehat dan bugar serta tidak ada bekas luka tembakan sama sekali di kepalanya.
Apalagi bercak darah.

"Anakku apa yang terjadi..?“

"Ibu, dia datang mengelus kepalaku sambil tersenyum.“

“Siapa dia sayang"?

“MUHAMMAD…
Muhammad...Ibu.“ jawab anak itu...

Subhanallah.....

Ternyata, teriakan si ibu disambut oleh NABI AGUNG MUHAMMAD SAW.....

Beberapa menit kemudian...

Berkumpullah semua dokter untuk melihat kenyataan di hadapan mereka.

Maka ibu, anak dan semua dokter nasrani yang menyaksikan keajaiban tersebut saat itu juga mengikrarkan syahadat (masuk Islam).

"Kami bersaksi tiada Tuhan yang patut disembah kecuali ALLAAH dan Muhammad benar-benar utusan dan Hamba Allaah"

Ini kejadian nyata yang ditakdirkan oleh Allaah untuk menunjukkan keagungan junjungan kita Sayyidina Muhammad Shalallaahu 'alaihi wasalam

Tiada yang tidak mungkin bagi Allaah...!

Shallu 'Alan Nabi…!!!!

Kutipan - ceramah dari Ulama Libanon ...
Selengkapnya...